Jumat, 30 Juli 2010

Pengeratan Gigi


Pengikisan Gigi dalam istilah kedokteran gigi disebut sebagai Bruxism. Mekanisme terjadinya ketika gigi atas dan bawah bertemu disertai dengan pergerakan geser. Dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah Ngerot. Ngerot pada umumnya terjadi pada saat tidur, tentunya seorang melakukannya tanpa sadar, dan baru dirasakan akibatnya setelah sekian lama berselang. Pada saat tidur kekuatan gigit (gaya tekan oleh rahang atas dan bawah) dapat enam kali lebih besar daripada saat terbangun, akibatnya, kerusakan yang serius dapat terjadi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Thompson BA, Blount BW, Krumholz TS, Womack Army Medical Center, Fort Bragg, North Carolina, menyatakan 96% responden dewasa dan 15 % anak-anak mengalami gejala pengikisan gigi. Etiologi peristiwa ngerot sampai sekarang masih belum jelas, namun seringkali dihubungkan dengan kondisi kejiwaan/stress, ketidak normalan occlusal, alergi dan posisi tidur yang salah.

Coba perhatikan dan amati, adakah anggota keluarga kita yang mengalami ngerot ini? Atau diri kita sendiri, apakah kita mengalami ngerot ini? Bagaimana cara kita mengetahuinya? Yang paling mudah adalah dengan menanyakan lingkungan terdekat kita, keluarga kita, apakah pada saat tidur terdengar suara gemeretak gigi?

Beberapa kerugian, atau akibat dari ngerot ini adalah sebagai berikut : pada pagi hari saat bangun, rahang anda terasa pegal bahkan mengarah sakit, bisa juga sampai menyebabkan pusing di pagi hari. Belum lagi pasangan tidur anda yang merasa terganggu akibat suara ngerot tersebut. Untuk kondisi yang panjang dapat menyebabkan gangguan pada gigi berupa : kerusakan permukaan gigi dimana permukaan email gigi terkelupas karena terjadi pengikisan sehingga sangat sensitive jika mengalami kondisi dingin, tekanan atau stimulasi lain, akan dirasakan sebagai linu gigi. Yang paling mencolok adalah gigi pecah, atau retak sehingga bisa menginisiasi gigi berlubang, atau bahkan infeksi gusi dan mulut. Tentunya membutuhkan perawatan gigi dan mulut yang jauh lebih mahal pada akhirnya nanti.

Dalam ilmu kedokteran gigi, seorang yang memiliki kebiasaan ngerot akut disebut sebagai bruxomania. Biasanya, gigi orang tersebut permukaannya menjadi rata, tidak berkontur, kejadian ini disebut dengan artrisi, yaitu pengikisan gigi akibat kontak gigi atas dan gigi bawah. Jika kondisinya sudah parah seperti ini harus segera dilakukan tindakan medis. Seharusnya tindakan pencegahan dilakukan lebih dini.

Bagaimana cara mencegahnya ? Dikarenakan penyebab kejadian ini masih belum spesifik, maka beberapa ahli menyarankan untuk memperbaiki pola hidup, mengurangi stress, tidur teratur dan mengambil posisisi tidur yang nyaman. Ada juga dengan training biofeedback, terapi physical sampai dengan evaluasi dental oleh dokter gigi.

Bagaimana dengan anak-anak, peran orang tua sangat dominan, dapat dicegah dengan melakukan pengamatan dan pendekatan secara emosional.

Di pasaran memang sudah tersedia “mouth guard” untuk mencegah pengikisan gigi pada saat tidur. Namun biasanya ukuran rahang, gigi dan mulut sangat spesifik, sehingga jarang sekali memperoleh produk tersebut yang dapat digunakan dengan nyaman.

Oleh karena itu lebih disarankan untuk mengunjungi dokter gigi anda, karena biasanya memberikan rekomendasi klinis atau tidakan yang dapat dipertanggungjawabkan, bahkan ada yang menyediakan layanan “custom” untuk produk tersebut.
Namun yang paling penting adalah perbaiki kualitas hidup anda, kurangi minuman berakohol (=hindari) dan jangan lupa kunjungi dokter gigi anda secara teratur enam bulan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar